Tak kenal siapa PU, TPNPB ungkap Struktur Komando Nasionalnya

MAJALAHWEKO, JAYAPURA – Rabu (13/12/2018), Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, mengatakan Egianus Kogoya, pimpinan kelompok bersenjata yang dituduh menyerang sejumlah pekerja PT. Istaka Karya pada tanggal 2-3 Desember 2018, memiliki atasan berinisial PU. PU-lah yang disebut merestui Egianus cs menyerang kamp pekerja PT Istaka Karya di Yigi, Nduga, Papua.

“Panglima tersebut atas nama PU dan di bawah-bawah, kaki-kakinya pun juga memiliki daya operasi yang ada di Nduga tersebut,” kata Brigjenpol Dedi Prasetyo, dikutip detik.com.

Brigjenpol Dedi menyebut PU sebagai orang dibalik layar dalam serangan yang dilakukan oleh Egianus Kogoya.

Namun Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang mengklaim diri sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan bersenjata pada tanggal 2-3 Desember lalu mengaku tidak kenal siapa orang berinisial PU tersebut.  Sebby Sambom, juru bicara TPNPB menegaskan tidak ada orang dalam struktur komando nasional TPNPB yang berinisial PU.  Egianus menurut Sebby bertanggungjawab kepada Lekagak Telenggen yang bertindak sebagai kepala operasi. Dan Egianus merupakan anggota TPNPB, Panglima Komando Pertahanan (Kodap) III Ndugama.

 “Jadi komandan Egianus itu adalah Lekagak Telenggen,” ungkap Sebby melalui sambungan telepon, Kamis (13/12/2018).

Sebby menduga apa yang disampaikan polisi tersebut sebagai upaya menggiring persoalan di Nduga sebagai konflik horizontal antar masyarakat seperti yang terjadi pada bulan Juni lalu, saat Pemilihan Gubernur berlangsung. Ia menduga demikian karena sudah mendapatkan laporan dari anggota kelompok Egianus Kogoya mengenai siapa orang yang disebutkan berinisial PU itu.

TPNPB, lanjut Sebby merupakan sayap militer kelompok perjuangan Papua Merdeka.  Mereka memiliki 29 Komando Daerah Operasi (KODAP) di seluruh Tanah Papua. TPNPB menolak disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ataupun Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB).

“TPNPB itu bagian dari Organisasi Papua Merdeka yang berdiri sejak tahun 1965. Mandatnya jelas, sayap militer. Dulu disebut TPN-OPM, Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka,” jelas Sebby.

Dijelaskan oleh Sebby, pada tanggal 1-5 Mei 2012 TPNPB telah menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi di Biak.

“980 delegasi hadir dalam KTT itu. Pra KTT sebelumnya diselenggarakan di Maribu, Jayapura. Disini semua Kodap hadir, termasuk Hans Yoweni, Mathias Wenda dan Bernard Mawen yang mengirimkan delegasi mereka,” lanjut Sebby.

Dalam KTT tersebut, ungkap Sebby, dibentuk struktur komando nasional TPNPB sebagai berikut :

Jenderal Goliath Tabuni, Panglima Tinggi, pangkat Jenderal

Letjen Gabriel M. Awom, Wakil Panglima Tinggi

Mayjend Terryanus Satto, Kepala Staf Umum

Bridgen Sebby Sambom, Juru Bicara

Mayjen Lekagak Telenggen, Kepala Operasi

“Selanjutnya dibawah struktur nasional itu ada Kodap dan strukturnya sendiri,” kata Sebby.

Sebby sendiri mengaku sudah lama menjadi orang kepercayaan Goliat Tabuni, sejak tahun 2006. Setelah mendapatkan mandat sebagai juru bicara Goliath, Sebby diberikan pangkat kolonel.

 “Tugas dan tanggungjawab TPNPB ini sudah kami sampaikan kepada ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) di Vanuatu pada akhir tahun 2017 lalu, saat KTT ULMWP. Kami militer, ULMWP itu politik. Tentu sikap dan tugasnya berbeda. Tapi kami satu tujuan, membebaskan Tanah Papua dari Indonesia,” ujar Sebby.

(Sumber: http://www.tabloidjubi.com).

Tinggalkan komentar